KEBUMEN, KebumenPost.com – Untuk memanfaatkan minyak jelantah menjadi sebuah produk lilin aromaterapi KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan pendampingan berupa pelatihan kepada ibu-ibu PKK di Desa Soka, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, di Aula Desa setempat pada Rabu, 20 Juli 2022.

Kegiatan yang dipelopori oleh Salma Nur Hidayati mahasiswa prodi Kimia Universitas Diponegoro tersebut dihadiri oleh Ketua PKK Desa dan diikuti oleh 34 anggota PKK Desa Soka.

Salma menjelaskan bahwa minyak goreng bekas atau minyak jelantah merupakan salah satu limbah yang banyak dihasilkan di lingkungan rumah tangga. Minyak jelantah dapat berbahaya bagi kesehatan manusia apabila digunakan berulang kali sehingga banyak orang yang membuangnya begitu saja. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut terjadi karena belum adanya kesadaran akan bahaya membuang minyak jelantah secara sembarangan. Padahal, selain berbahaya bagi kesehatan, minyak jelantah berperan besar dalam pencemaran lingkungan.

“Seringkali minyak jelantah dibuang ke selokan, tong sampah, atau tanah dekat rumah, padahal minyak yang terserap ke dalam tanah bisa menggumpal dan menutup pori-pori tanah, sehingga membuat tekstur tanah menjadi lebih keras dan saat musim hujan tiba, tanah tidak bisa menyerap air dengan baik, sehingga berisiko terjadi banjir. Padahal, limbah minyak jelantah memiliki potensi ekonomi yang cukup besar jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik” jelas Salma saat penyampaian materi.

Lebih lanjut salma menambahkan bahwa dampak terbesar membuang minyak jelantah sembarangan adalah pencemaran tanah dan sumber air. Selain dapat mengurangi dan mencegah pencemaran lingkungan, pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi ini juga memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan sehingga dapat menjadi ide berwirausaha bagi warga setempat.

Tim KKN Undip saat memberikan edukasi (foto:Istimewa)

Sementara itu Ketua PKK Desa Soka menyampaiakan adanya kegiatan ini antusiasme ibu-ibu PKK  cukup tinggi untuk mempraktekannya, dan diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesadaran warga akan bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang-ulang dan membuang ke lingkungan secara sembarangan. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai ide usaha bagi ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan dari rumah.

“Ilmu yang diberikan ini menarik sekali ya, minyak jelantah yang biasanya langsung dibuang dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan ternyata bisa kita manfaatkan menjadi sebuah produk lilin, lumayan untuk persediaan nanti kalau mati lampu” ungkap Wulandari

Tidak hanya memberi edukasi mengenai bahaya membuang limbah minyak jelantah sembarangan, dan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah, pada acara ini juga dibagikan alat dan bahan serta media cetak berisi cara pembuatan yang dapat dibawa pulang sehingga diharapkan setelah kegiatan ini selesai ibu-ibu PKK Desa Soka dapat mencoba sendiri di rumah dan dapat mengajarkan kepada warga lain tentang pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang mengakibatkan semakin banyak warga Desa Soka yang memanfaatkan minyak jelantah sebelum dibuang. (KP/DR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com