KEBUMEN, KebumenPost.com – Bupati Arif Sugiyanto mengatakan, saat musim lebaran tiba, bersyukur Kebumen sudah dalam keadaan zero Covid-19. Dengan begitu, masyarakat sudah bisa dengan bebas memasuki wisata-wisata yang ada di Kebumen.

“Alhamdulillah Kebumen sudah zero Covid-19, masyarakat bebas mau berwisata di Kebumen. Semua sudah dibuka,” ujar Bupati saat meresmikan Wisata Alam Prabu (WAP) di Desa Tirtomoyo, Poncowarno, Sabtu (7/5).

Meski begitu, Bupati tetap menyarankan agar semua pengunjung menggunakan masker dan bisa menjaga kesehatan dan keselamatan masing-masing.

“Silakan berwisata, menikmati pesona Kebumen, yang penting tetap berhati-hati, dan bisa jaga diri, dan keluarga,” terang Bupati.

Bupati juga mensuport Wisata Alam Prabu yang sudah tiga tahun dikelola pemerintah desa, dan sekarang resmi dibuka kembali untuk masyarakat. WAP menawarkan wisata alam yang indah, karena pengunjung bisa melihat wajah Kebumen dari atas gunung dengan mata terbuka.

“WAP ini sangat bagus, menjadi wisata desa yang tidak kalah dengan yang lain. Masyarakat bisa mencoba datang ke sini untuk melihat keindahan Kebumen dari pucuk gunung dengan spot yang menarik,” terang Bupati.

Berwisata di WAP cukup murah, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp5000 untuk satu tiket. Kemudian bisa dengan bebas menikmati keindahan alamnya. Dengan menaiki sejumlah anak tangga, spot-spot menarik sudah menanti. Meski terasa lelah, rasanya akan terbayar ketika sudah berada di atas.

“Saya sendiri sudah mencoba, memang lumayan sedikit menguras keringat. Tapi ketika sampai di atas, Kebumen terlihat sangat luas, sampai lautnya kelihatan, indah banget pemandangannya,” tutur Bupati.

Tak hanya menikmati pemandangan puncak saja,  matahari terbit maupun tenggelam juga bisa dinikmati dari  ketinggian bukit. Beberapa spot foto yang ditawarkan di Bukit Ndegir, seperti  motor klasik, replika kupu-kupu, burung elang, bunga matahari, tangan cinta hingga kapal titanic.

Selain menawarkan pesona alam,  WAP juga menawarkan wisata relegi. Karena di pucuk gunung terdapat petilasan Mbah Prabu. Orang yang dituakan sebagai penyebar Islam di Tirtomoyo. Masyarakat banyak berziarah ke makam dengan membawa makanan hasil bumi untuk disantap bersama sebagai wujud syukur.(KP/pemkab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com