SRUWENG, KebumenPost.com – Beberapa kelonggaran pembatasan mulai terasa, salah satunya adalah di sektor pendidikan setelah adanya penurunan status, dari PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3. Saat ini sekolah telah diperbolehkan mengadakan pembelajaran tatap muka meski terbatas, yakni hanya 50 % murid dalam setiap pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan sesuai Inmendagri, Nomor 38 tahun 2021, tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Level 4, Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Jawa dan Bali.

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dengan status level 1, 2, dan 3 Jawa Tengah resmi diberlakukan. Untuk Kabupaten Kebumen sendiri masih dalam penerapan simulasi PTM Terbatas, mulai dari SD dan SMP selama 3 hari, sedangkan untuk SMA sederajat selama 14 hari kedepan.

Untuk memastikan proses itu berjalan sesuai harapan, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono bersama Kepala Dinas Pendidikan Kebumen Asep Nurdiana dan Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama meninjau langsung pelaksanaan simulasi PTM terbatas di sekolah sekolah, salah satunya SMP N 1 Sruweng. Selasa, 02 September 2021.

Pada kesempatan itu, Ujang menilai penerapan protokol kesehatan sudah cukup baik. Mulai dari guru maupun siswa. Dari simulasi ini kedepan akan dilakukan evaluasi dengan harapan bisa dilakukan PTM berkelanjutan.

“Kita melihat disini protokol kesehatan diterapkan pak guru dan ibu guru menggunakan masker dan face shield dan juga anak-anak. Harapan kita kedepan bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama. Menurutnya, berdasarkan hasil pantauan yang dilaporkan oleh sejumlah Polsek, kegiatan PTM sudah berjalan sesuai ketentuan berlaku.

‘’ Hasil pantauan kami, tiap kelas melakukan pembelajaran hanya 50 %. Selanjutnya wajib mengenakan masker dan cuci tangan sebelum memulai pembelajaran,” ujarna.

Sementara itu, Kepala SMP N 1 Sruweng Ety Sri Wahyuni, S. Pd, M.M menjelaskan terkait mekanisme PTM Terbatas adalah 50 persen dari jumlah siswa setiap kelasnya. Sedangkan untuk pembelajaran selama 3 jam mulai pukul 07.00 sampai pukul 10.00.

“Satu hari 50 persen mas karena kita mengikuti dari dinas pendidikan jadi untuk selanjutnya andai kata ada perpanjangan nanti gantian. Untuk hari ini no urut 1 sampai 16 kan jumlah siswa ada 32,” ucap Kepala SMP N 1 Sruweng.

Adanya PTM juga disambut baik oleh para siswa. Mereka mengaku sudah jenuh ketika pembelajaran dirumah.

“Lebih suka secara langsung bisa bertemu langsung dengan teman-teman,” ucap salah satu siswa bernama Arif. (KP/Ham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com