KEBUMEN, KebumenPost.com – Vaksinasi massal kepada pedagang dan sejumlah sasaran lain terus diupayakan Satgas covid-19 Kebumen. Selain itu, kini Pemkab juga merencanakan rapid tes antigen massal di wilayah zona merah. Hal tersebut menyikapi peningkatan kasus terkonfirmasi positif dalam dua pekan terakhir.

Hal itu disampaikan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, saat memimpin Rapat Satgas Covid 19 di Gedung F Komplek Setda Kebumen, Senin 21, Juni 2021. Hadir Wabup Ristawati Purwaningsih, Forkopimda dan Sekda Ahmad Ujang Sugiono serta OPD terkait.

Bupati mengatakan saat ini kasus terkonfirmasi positif aktif di Kebumen 779 orang. Tentu hal tersebut menjadi keprihatinan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Dalam upaya percepatan penanganan, bakal dibuat enam tim berbeda agar bekerja lebih fokus.

“Dibuat enam tim percepatan penanganan, termasuk perijinan dan dokumen, karantina, traching, vaksin, tenaga kesehatan,” katanya.

Rapid tes juga merupakan bagian dari traching kepada orang yang kontak erat dengan kasus terkonfirmasi. Arif menyebut, rapid antigen ini akan dilakukan di desa zona merah dengan strategi tertentu. Namun, ia juga menekankan utamanya berkaitan kedisiplinan masyarakat tentang protokol kesehatan.

“Hari ini penambahan 86 kasus baru. Justru yang terpenting saat ini adalah bagaimana masyarakat betul-betul disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan,” tegasnya.

Dijelaskannya, faktor terbesar penularan covid-19 adalah ketidakdisiplinan. Menurutnya, jika masyarakat sudah mulai abai dan ogah-ogahan menggunakan masker di tempat kerumunan disinilah menjadi titik kerawanan tertinggi.

“Langkah lain, karantina terpusat di kecamatan dan tingkat kabupaten,” imbuhnya.

Beberapa kebijakan pengetatan yang diberlakukan yakni aktivitas alun-alun, toko modern, swalayan dibatasi hingga 20.00 WIB. Kemudian hajatan maupun kegiatan dengan melibatkan massa seperti Pilkades, diharapkan yang terlibat untuk menjalani vaksinasi terlebih dahulu di Puskesmas.

“Di tempat zona hijau dan zona kuning, saat ini masih kita izinkan. Tapi tidak menutup kemungkinan kalau kita tidak disipilin. Menyentuh angka 1000, maka bisa kita tutup satu kabupaten,” tandasnya.(thr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com